Cikalpedia
Nasional

Bela Negara Melawan Algoritma

Widya Nurmala, Mahasiswi UNISA Kuningan

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan menuntut kita untuk tidak mudah terpancing dan ikut menyebarkan informasi sebelum dicek kebenarannya. Budaya scroll & share harus digantikan dengan pause & verify.

Sila kelima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesiadapat dimaknai sebagai ajakan untuk menciptakan ruang digital yang inklusif, ramah untuk semua golongan, tanpa diskriminasi.

Karena hal itu, internasilasi nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dalam seluruh ruang kehidupan masyarakat, termasuk ruang digital, untuk menjaga keutuhan bangsa dari ancaman disinformasi dan perpecahan. Artinya, Pancasila tidak boleh berhenti di buku-buku teks, tetapi harus hidup dalam jempol dan pikiran setiap pengguna media sosial Indonesia.

Sebagai generasi digital native, kita tidak bisa lagi hanya jadi penonton di tengah perubahan ini. Mahasiswa, influencer, kreator konten semuanya punya peran strategis untuk menjadikan media sosial sebagai ruang edukatif dan transformatif. Menyuarakan Pancasila bukan berarti mengutip teks lama secara kaku, tapi menerjemahkannya dalam tindakan nyata.

Karena itu, tugas generasi bangsa bukan hanya menjadi pengguna media sosial, tetapi menjadi penjaga nilainya. Sebab, seperti kata Bung Karno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah, perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Hari ini, musuh kita bukan tentara asing, tapi algoritma yang memecah kita, dan konten yang menjauhkan kita dari nilai luhur bangsa. []

Ditulis oleh: Widya Nurmala, Mahasiswi Universitas Islam Al-Ihya Kuningan

Related posts

Soal Nikah Siri Guru SMP, Disdik Kuningan Klaim Sudah On the Track

Alvaro

Ridho Suganda Muncul Lagi, Langsung Beri Catatan Kinerja Bupati

Ceng Pandi

Bawaslu Kuningan Tertibkan Baliho Caleg dan Capres di Jalur Protokol, Termasuk Baliho Istri Mantan Bupati

Cikal

Leave a Comment