KUNINGAN – Debat terbuka Calon Bupati Kuningan yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kuningan akhir pekan lalu, menuai sorotan. Sejumlah peserta dan undangan menilai acara berlangsung tanpa koordinasi matang.
Kritik pertama datang saat pembukaan. Lagu Indonesia Raya yang seharusnya menjadi momen khidmat justru terdengar tidak sinkron antara vokal dan instrumen. Beberapa tamu menyebut momen tersebut sebagai tanda awal kekacauan teknis di panggung debat.
“Acaranya bagus, tapi berantakan. Dari lagu nasional yang tidak sinkron sampai aturan atribut peserta yang diabaikan,” ujar salah satu anggota PPK yang enggan disebutkan namanya.
Kekacauan tak berhenti di sana. Dalam sesi pemaparan visi misi pasangan calon, panitia tampak tidak menyediakan podium terpisah. Akibatnya, satu paslon harus berdiri membelakangi paslon lain yang tengah berbicara di hadapan publik.