Gebyar Pasukan Paus menyasar wilayah lokus stunting, desa miskin ekstrem, dan juga pondok pesantren yang memiliki potensi kolam ikan, sehingga program ini sekaligus menjadi strategi penanggulangan gizi buruk dan penguatan ekonomi lokal.
“Ini juga bentuk implementasi visi Kuningan Melesat, terutama pilar empowering. Memberdayakan petani ikan, santri, hingga masyarakat umum,” tambah Tuti.
Program yang menyentuh aspek sosial, lingkungan, dan kesehatan ini diharapkan terus menjadi gerakan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Dengan 15 titik tersisa, Gebyar Pasukan Paus berpeluang menjadi contoh program percontohan di tingkat Jawa Barat. (ali)