Museum Batik Kuningan akan memuat proses pembuatan batik dari awal, mulai dari desain, pencantingan, pencapan, hingga pencetakan digital. Termasuk juga ditampilkan hak kekayaan intelektual (HAKI) milik para pembatik lokal.
“Desain-desain batik yang sudah dihakikan juga akan ditempel. Ini penting untuk edukasi,” tegasnya.
Iip mengaku banyak terinspirasi dari museum-museum profesional di luar negeri, salah satunya museum fashion show di Paris.
“Mereka bukan hanya menata koleksi, tapi mengajarkan sejarah dan makna di baliknya. Kita juga bisa seperti itu,” ujar dia.
Ia berharap Museum Batik Kuningan bisa menjadi landmark budaya baru yang memperkuat identitas lokal dan menjadi tujuan wisata edukatif. (ali)