KUNINGAN – Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang Jalan Siliwangi, Minggu (5/10/2025) pagi. Suasana Kota Kuningan seolah berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi warna, musik, dan sorak-sorai ketika Karnaval Budaya digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kuningan ke-527.
Acara yang sempat tertunda pada September lalu itu akhirnya berlangsung meriah. Sejak pukul 07.30 WIB, peserta mulai bergerak dari Pendopo Kuningan menuju Taman Kota, yang menjadi panggung utama karnaval. Di barisan depan, Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., berjalan bersama sang istri, diikuti Wakil Bupati, Penjabat Sekda, jajaran Forkopimda, serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Mereka kompak mengenakan busana adat, melangkah santai sambil menyapa warga di sepanjang rute.
Dalam sambutannya di Taman Kota, Bupati Dian menegaskan bahwa karnaval tahun ini bukan sekadar pesta budaya, melainkan ajakan untuk meneguhkan jati diri dan semangat kolektif masyarakat Kuningan. “Kebudayaan adalah daya juang yang tak pernah padam. Ini mencerminkan semangat rakyat Kuningan yang pantang menyerah, terus bergerak meski dalam keterbatasan,” ujarnya.
Tema Hari Jadi ke-527, “Kuningan Tandang Makalangan, Nanjeurkeun Budaya, Sangkan Waluya,” disebut Bupati Dian sebagai simbol kebangkitan daerah. “Ini momentum untuk bangkit, bergerak, dan berjuang bersama demi mewujudkan Kuningan Melesat,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat menjadikan peringatan hari jadi sebagai waktu untuk refleksi dan memperkuat gotong royong. “Hari ulang tahun ini semoga menjadi ajang mempererat kebersamaan dan semangat membangun Kuningan,” ucapnya.
Tak lupa, Bupati Dian memberikan apresiasi kepada seluruh panitia, aparat keamanan, peserta, dan masyarakat yang telah mendukung terselenggaranya acara secara tertib. “Kebersamaan ini adalah kekuatan kita untuk mewujudkan Kuningan yang lebih maju dan sejahtera,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun TNI ke-78. “Semoga TNI selalu jaya, prima, dan terus berjuang bersama rakyat dalam menjaga keutuhan NKRI,” tambahnya.
Karnaval Budaya Kuningan tahun ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Barisan Pasukan Kuda membuka parade dengan atraksi memukau, disusul perwakilan Forkopimda, SKPD, Universitas Muhammadiyah Kuningan, dan komunitas petani (KTNA). Barisan drumband dari sekolah-sekolah, seperti SMPN 1 Kuningan dan MTSN 11 Kuningan, turut memeriahkan suasana dengan irama ritmis yang menggugah semangat penonton.
Sejumlah komunitas juga tampil menonjol: Komunitas Ojol, Paguyuban Karanganyar Darma, UMKM Nusantara, hingga Komunitas Kuningan Bersatu. Tak ketinggalan, para pelaku usaha lokal dan lembaga pendidikan menampilkan kreativitas dalam busana serta atraksi seni tradisional.
Di antara sorak penonton, barisan Obrog Al Hikmah dan Pasukan Kohkol tampil menghibur dengan tabuhan khas yang menggema di udara. Sementara Komunitas Senam Kuningan dan Kuningan Runners membawa semangat sportivitas yang sejalan dengan tema kebangkitan daerah.
Karnaval yang berlangsung hingga siang hari itu menjadi simbol nyata kebersamaan warga dalam merawat nilai-nilai lokal. Bagi sebagian warga, acara ini bukan hanya hiburan tahunan, tetapi juga pengingat akan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai pondasi pembangunan daerah.
Dari wajah-wajah ceria warga di tepian jalan hingga langkah penuh keyakinan para peserta, Karnaval Budaya Kuningan 2025 menegaskan satu hal yaitu semangat gotong royong dan kebanggaan terhadap budaya lokal masih hidup, berdenyut kuat di tengah masyarakat yang ingin melihat Kuningan terus melesat. (ali)
