KUNINGAN – Ketua DPRD Kabupaten Kuningan, Nuzul Rachdy, menilai Pemerintah Daerah terlambat memberikan klarifikasi terkait pengadaan mobil dinas untuk unsur pimpinan DPRD. Akibatnya, dalam beberapa pekan terakhir, DPRD menjadi sasaran kritik dan sorotan publik.
“Dewan sudah dibully habis-habisan, baru kemarin Pemda beri klarifikasi. Tapi tidak apa-apa, ini risiko yang harus kami hadapi,” ujar Nuzul dalam konferensi pers, Rabu, (16/7/2025), di Gedung DPRD Kuningan.
Pernyataan itu disampaikan Nuzul, yang akrab disapa Zul, didampingi dua wakil ketua DPRD, Saw Tresna dan Dwi Basuni, serta Pj Sekda Kuningan dan Asisten II Setda Kuningan, Deden Kurniawan Sopandi.
Menurut Zul, pimpinan DPRD sejak awal telah menunjukkan komitmen untuk mendukung efisiensi anggaran, sejalan dengan pernyataan Bupati Kuningan yang tidak akan mengambil mobil dinas.
“Setelah bupati menyatakan di depan publik tidak akan menerima mobdin, kami unsur pimpinan DPRD langsung sepakat untuk melakukan hal yang sama. Surat kesepakatan kami keluarkan pada 11 Februari 2025,” katanya.
Ia menjelaskan, meskipun anggaran pengadaan mobil dinas untuk DPRD telah ditetapkan dalam APBD sebesar Rp2,6 miliar, semangat efisiensi tetap dipegang. Namun, sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017, pimpinan DPRD yang tidak mendapat mobil dinas harus diberikan hak transportasi.
Atas dasar itu, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) melakukan penghitungan ulang: lebih efisien menyediakan kendaraan dinas ketimbang membayar tunjangan transportasi. Hasil analisis TAPD pun memutuskan pengadaan mobil dinas sebagai opsi paling ekonomis.
“Ini soal kalkulasi. Pilihan akhirnya jatuh ke kendaraan dinas karena anggarannya lebih efisien dibandingkan membayar tunjangan setiap bulan,” ujar Zul.
Namun, ia menyayangkan sikap eksekutif yang dinilai lamban memberikan penjelasan kepada publik sehingga kesan yang timbul justru DPRD dianggap ‘haus fasilitas’.
“Kami sangat memahami kondisi keuangan daerah, dan tidak pernah memaksakan kehendak. Tapi perlu juga ada penjelasan dari eksekutif sejak awal agar tidak salah persepsi,” pungkasnya. (ali)
