Saat ini, berdasarkan data Pemkab Kuningan, terdapat sekitar 200 penyandang tunanetra yang tersebar di berbagai wilayah. Bantuan tongkat sensorik diharapkan menjadi langkah awal untuk mendukung mobilitas dan kemandirian mereka.
Opik juga berharap kegiatan serupa tidak berhenti di satu kesempatan, melainkan bisa menjadi program rutin. “Mari tingkatkan kolaborasi lintas sektor agar Kabupaten Kuningan menjadi daerah yang inklusif bagi semua,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara lembaga keuangan, yayasan sosial, dan pemerintah daerah bisa memberikan dampak langsung bagi kelompok rentan. (ali)