Cikalpedia
Politik

Fraksi PDI Perjuangan: APBD Harus Jadi Jalan Solutif, Bukan Sekedar Administrasi

Rana Suparman saat menyampaikan padangan umum dari Fraksi PDIP

KUNINGAN – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Kuningan menyampaikan pandangan umum atas Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) APBD 2024 dalam nada reflektif sekaligus menggugah kesadaran etis para pemangku kekuasaan. Dalam pengantarnya, fraksi ini menegaskan bahwa laporan keuangan daerah tidak boleh dipandang sebatas kewajiban administratif, melainkan harus dimaknai sebagai tanggung jawab moral-politik kepada masyarakat.

“Etik dan moral kita sebagai wakil rakyat harus berangkat dari kesadaran bahwa anggaran adalah darah pemerintahan. Ia mesti mengalir sehat, tidak bocor, tidak tersendat, dan tepat sasaran,” ujar juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, Rana Suparman dalam sidang paripurna DPRD, baru-baru ini.

Pandangan tersebut menjadi kritik awal terhadap tata kelola anggaran daerah yang selama ini dinilai belum sepenuhnya menjawab kebutuhan rakyat. Fraksi banteng menyoal sejumlah pertanyaan mendasar: Mengapa isu-isu seperti kemiskinan, kesehatan, pengangguran, dan ketimpangan sosial selalu muncul setiap tahun meski anggaran terus digelontorkan?

“Apakah kita benar-benar sudah menjadi solusi? Atau justru kehilangan cara-cara solutif karena terlalu larut dalam kebudayaan modernitas yang materialistik dan kapitalistik?” kata Rana.

Kritik tersebut lantas mengarah pada sebuah tawaran ideologis dan kebudayaan, menghidupkan kembali “langit kebudayaan” Kuningan, yakni cara hidup yang berakar pada nilai iman, gotong royong, dan kearifan lokal.

Fraksi PDI Perjuangan menengarai bahwa krisis multidimensi yang dihadapi bangsa mulai dari kerusakan alam, kemiskinan ekstrem, hingga kepemimpinan yang kehilangan arah merupakan akibat dari lunturya horizon budaya ketakwaan. Sebagai alternatif, fraksi ini mengajak seluruh struktur pemerintahan untuk kembali menapak pada nilai-nilai spiritual dan budaya lokal.

“Dari akar-akar kebudayaan lokal di Kuningan, sejak era Karatuan Demunawan abad ke-8 hingga sebelum kolonialisme Eropa, terbukti masyarakat bisa hidup dengan harmoni antara alam dan sesama,” ujarnya.

Baca Juga :  PAC Gerindra Kuningan Solid Dukung Toto Tohari, Bantah Isu Perpecahan

“Ini bukan romantisme sejarah, tetapi tawaran konkret bagi pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.”

PDIP juga mengajukan tiga isu strategis untuk dimasukkan dalam perencanaan anggaran ke depan, pemeliharaan sumber daya air Kuningan sebagai fondasi kebudayaan; penguatan tradisi gotong royong dan ekspresi seni; serta pengembangan kedaulatan pangan lokal dari hulu ke hilir.

Tak hanya itu, fraksi menyitir ayat-ayat suci sebagai basis spiritual sekaligus narasi politik alternatif. “Barang siapa bertakwa, Allah akan berikan jalan keluar dan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka,” kutipnya dari Surah At-Talaq.

Gagasan ini mengerucut pada satu poin besar: politik anggaran harus dilandasi oleh kebudayaan iman dan takwa, bukan hanya hitung-hitungan fiskal. Dengan begitu, keberpihakan pada rakyat tidak sekadar menjadi jargon, tetapi menjelma dalam kebijakan konkret yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

Di akhir pandangan umumnya, fraksi menekankan perlunya transisi dari demokrasi prosedural ke demokrasi deliberatif. “DPRD bukan hanya ruang formal, tapi rumah pikiran rakyat. Di sinilah seharusnya ide-ide tumbuh, beradu, hingga menghasilkan kebijaksanaan,” kata Rana mengutip Bung Karno dan Plato.

Dengan nada filosofis dan ideologis yang jarang ditemui dalam forum anggaran, Fraksi PDI Perjuangan menjadikan momen LPJ APBD 2024 ini bukan sekadar evaluasi, tapi titik tolak untuk merumuskan ulang arah kebijakan daerah dari manajemen fiskal menuju rekayasa kebudayaan. (red)

Related posts

Bupati Kuningan Lantik 8 Camat Baru, Isi Kekosongan Lima Kursi Strategis

Cikal

Futsal Putri Kuningan Pastikan Tiket Proprov Usai Tekuk Subang

Alvaro

Bupati Cup II Kejuaraan Renang Resmi Dibuka, Diikuti 198 Atlet

Alvaro

1 comment

Boyce Kouri 03/11/2025 at 00:31

Rattling fantastic visual appeal on this site, I’d value it 10 10.

Reply

Leave a Comment