KUNINGAN – Komunitas Jalan Bareng berkolaborasi dengan Telkom University sukses menggelar acara Ngopi: Ngobrolkeun Perkara Ilmu. Pada kesempatan itu dibahas pergeseran dinamika bisnis, dari Pasar ke Ponsel: Transformasi Digital UKM Kuningan.
Acara yang digelar di salah satu resto di pusat Kuningan itu menjadi ruang pelatihan, diskusi, dan berbagi inspirasi yang mendorong pelaku UKM untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital.
Acara yang dihadiri puluhan pelaku UKM, komunitas kreatif, serta mahasiswa itu mendapat apresiasi dari Alvin Fitranda, Kepala Bidang UKM & Industri Dinas Koperasi, Perdagangan, dan Perindustrian Kabupaten Kuningan. Menurutnya, acara itu penting untuk terus digelorakan karena transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mutlak bagi pelaku usaha saat ini.
“Kami sangat mengapresiasi semangat kolaborasi komunitas dan kampus dalam menggerakkan UKM Kuningan,” ujar Alvin Fitranda, Kamis, (3/7)
Dalam kegiatan itu, para peserta mendapatkan berbagai materi penting dari para narasumber berpengalaman, antara lain Dr. Donni Junipriansa, yang membahas manajemen dan kepemimpinan kelembagaan organisasi. Ia menekankan pentingnya peran kepemimpinan dalam menjaga keberlanjutan dan perkembangan organisasi.
Kemudian, Entik Insanudin, memandu pelatihan tentang pemanfaatan Google Workspace untuk UMKM, yang mencakup pengelolaan data, dokumen, dan kolaborasi digital. Sedangkan narasumber lainnya yaitu Dr. Siti Zakiah, menyampaikan strategi peningkatan keterampilan digital UMKM melalui pelatihan konten kreatif.
Tidak hanya itu, para peserta dilatih pembuatan konten menggunakan Canva, CapCut, dan AI Tools oleh Eva Mardiyana, kemudian pelatihan copywriting untuk UMKM sebagai langkah meningkatkan kualitas komunikasi bisnis oleh Dr. Vany Octaviany.
Salah satu narasumber, Dr. Donni Junipriansa menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dan kesiapan panitia yang mampu menghadirkan suasana yang nyaman dan produktif. Menurutnya, program Ngopi yang diisi workshop UMKM itu memiliki dampak nyata bagi para pelaku UMKM Kuningan.
“Ini bermanfaat dalam meningkatkan kesadaran digital, memberikan pemahaman akan pentingnya transformasi digital bagi efisiensi bisnis. Kemudian peningkatan keterampilan digital dalam pemasaran online, e-commerce, dan manajemen data, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sementara itu, Ageng Sutrisno, Founder Komunitas Jalan Bareng menegaskan, satu hal penting yang didapat dari program itu adalah perubahan paradigma bisnis. Menurutnya, produk boleh lokal, tapi cara pikir harus global.
“Kunci bertahan di era digital bukan hanya tentang seberapa bagus barang kita, tapi seberapa cerdas kita memanfaatkannya di dunia digital,” ungkap Ageng.
Salah satu peserta, Hestya, pelaku usaha kuliner, mengungkapkan manfaat yang didapatkan dari pelatihan tersebut. Ia mengakui bahwa pada mulanya jualan online dianggap ribet. Tetapi ketika sudah memahami cara dan tekniknya justru lebih simpel dan hemat biaya.
“Hari ini saya pulang bawa semangat baru untuk digitalisasi usaha saya,” ujar Hestya antusias. (Bengpri)
