KUNINGAN – Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa dari berbagai aliansi di depan Gedung DPRD Kabupaten Kuningan, Sabtu, 24 Agustus 2025, berujung ricuh. Aksi dorong-dorongan dengan aparat terjadi beberapa kali, bahkan massa nyaris menjebol gerbang utama gedung dewan.
Situasi memanas ketika mahasiswa membakar ban bekas di depan pintu gerbang. Api yang membubung dan asap pekat membuat petugas berusaha memadamkan api dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Namun, bentrok kembali tak terelakkan.
Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian dan Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy sempat turun langsung menemui massa. Keduanya berupaya menenangkan mahasiswa agar aksi tetap berjalan damai.
“Kami tidak mau hanya perwakilan yang masuk. Kami datang jauh-jauh ingin berdiskusi langsung di dalam,” teriak seorang mahasiswa dari atas mobil komando.
Dalam orasinya, mahasiswa menuding DPRD sebagai “Dewan Pengkhianat Rakyat” karena dianggap tidak mewakili aspirasi publik dalam isu-isu strategis nasional, terutama soal putusan Mahkamah Konstitusi terkait ambang batas pencalonan Pilkada.
“Mereka duduk nyaman di ruang ber-AC, kami berpanas-panasan demi suara rakyat. Jangan khianati demokrasi,” teriak salah satu orator dari BEM Unisa Kuningan.