KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi meluncurkan Batik Kamuning sebagai batik khas daerah, bertepatan dengan momen Hari Jadi Kuningan ke-526 yang jatuh pada 1 September 2024. Batik ini diharapkan menjadi simbol baru identitas budaya Kuningan sekaligus penggerak ekonomi warga.
Motif utama Batik Kamuning adalah bunga kamuning (Murraya paniculata), yang diangkat dari nilai historis dan kearifan lokal. Nama “Kamuning” merujuk pada pohon yang diyakini tumbuh subur di sekitar kediaman tokoh sejarah Sunan Maulana Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah, dan istrinya Putri Ong Tien. Dalam naskah kuno Purwaka Caruban Nagari, anak pasangan tersebut disebut memiliki nama kecil Raden Kamuning.
“Batik Kuningan selama ini terkesan hanya digunakan kalangan PNS. Sekarang waktunya batik ini kembali ke masyarakat,” kata Pj Sekda Kuningan Asep Taufik Rohman, dalam konferensi pers launching Batik Kamuning, Senin (12/8).
Peluncuran Batik Kamuning juga menandai babak baru pengembangan industri kreatif lokal. Sebanyak 8 motif batik telah mendapatkan sertifikat hak paten, dengan unsur khas seperti ikan dewa, kuda, bokor, dan tentu saja bunga kamuning.
Ketua Pelaksana Launching, U. Kusmana, menyebutkan bahwa Pemkab Kuningan akan membagikan alat cetak batik cap kepada UMKM batik, masing-masing mendapatkan satu motif Kamuning. “Tujuannya agar batik ini benar-benar hidup di tangan pengrajin, bukan hanya simbol seremonial,” ujarnya.
Sejarah panjang dan makna filosofis dari motif Kamuning menjadikannya lebih dari sekadar kain. Ia menyimpan cerita leluhur, budaya, dan harapan agar UMKM Batik Kuningan bisa naik kelas.
“Harapan tertingginya, jika orang bicara batik, tak hanya ingat Mega Mendung dari Cirebon, tapi juga Kamuning dari Kuningan,” pungkas Uu. (ali)

1 comment
Some genuinely interesting info , well written and broadly user friendly.