KUNINGAN – Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Kamuning mencatat capaian kinerja impresif di tahun 2024 dengan membukukan laba sekitar 6 miliar hingga akhir November. Tak hanya fokus pada layanan lokal, PAM kini bersiap ekspansi ke pasar regional dan diversifikasi produk.
Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Komisi II DPRD Kuningan ke kantor PAM Tirta Kamuning, Rabu (11/12). Kepala Divisi Litbang PAM, Anto Rianto, menyebut laba tersebut masih menunggu proses audit, namun mencerminkan tren kinerja positif.
Menurut Anto, saat ini PAM melayani 55.744 pelanggan dan menghadapi tantangan keterbatasan debit air. Untuk mengatasi hal itu, PAM telah mengeksplorasi dan memanfaatkan 11 titik sumber air baru yang telah mengantongi Izin Usaha Pemanfaatan Air (IUPA) dari Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
“Salah satu sumber unggulan adalah Curug Mangkok, dengan debit mencapai 50 liter per detik. Ini sangat potensial untuk menjawab kebutuhan air bersih di wilayah Kota Kuningan,” ujar Anto.
Menariknya, sebagian air curah dari sumber baru ini akan dijual ke luar daerah. Setelah sukses kerja sama dengan Kabupaten Cirebon (wilayah Beber), PAM menargetkan ekspansi ke PDAM Indramayu pada triwulan pertama 2025. Progres proyek ini kini sudah mencapai 94 persen.
Tak berhenti di sana, PAM Tirta Kamuning juga tengah bersiap meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek Kajene. Proses perizinan dari Kemenkumham, BPOM, dan sertifikat halal telah rampung.
“Kami berharap di tahun 2025, produk Kajene sudah bisa beredar di pasaran dan dinikmati masyarakat Kuningan,” tambah Anto.
Langkah ekspansi ini menegaskan posisi PAM Tirta Kamuning sebagai perusahaan daerah yang adaptif dan berorientasi masa depan. (ali)
