KUNINGAN – Pemerintah Kabupaten Kuningan meluncurkan Program 100 Hari Kerja di sektor pertanian, Senin (22/7), ditandai dengan kegiatan tanam dan panen padi serentak di Kelompok Tani Mukti I, Desa Buniasih, Kecamatan Maleber.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan kesejahteraan petani, serta mendorong kemandirian ekonomi pertanian di tengah tantangan inflasi pangan dan iklim global.
Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menegaskan bahwa sektor pertanian tetap menjadi pilar utama pembangunan daerah.
“Program ini bukan sekadar rutinitas tanam dan panen, melainkan bagian dari misi besar mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan pendapatan petani,” ujar Dian dalam sambutannya.
Dalam program ini, Pemkab Kuningan menggulirkan empat program unggulan:
- Bernas (Benih untuk Rakyat Meningkatkan Produktivitas)
➤ Bantuan benih unggul dan genjah kepada petani. - Tanam Masagi (Tanam di Halaman Mitra Strategis Jaga Inflasi)
➤ Urban farming untuk memperkuat ketahanan pangan keluarga. - Bang Pupuk (Bantuan untuk Penebusan Pupuk)
➤ Memastikan pupuk bersubsidi sampai ke petani tepat waktu. - GPM Padringan (Gerakan Pangan Murah)
➤ Pengendalian harga pangan dengan distribusi yang lebih merata.
Dian menyebut, program-program ini sejalan dengan visi Kuningan Melesat (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh) yang menitikberatkan pada pembangunan inklusif dan berkelanjutan.