Sementara itu, Bupati Acep Purnama menekankan pentingnya menjaga makna purna bakti sebagai momentum berbagi pengalaman dan inspirasi. “Masa pensiun bukan akhir dari segalanya. Justru ini adalah awal untuk mengabdi lebih dekat dengan masyarakat,” katanya.
Acep juga berharap, para purnabakti dapat terus menjadi teladan dan sumber motivasi bagi generasi penerus di dunia pendidikan. “Pengabdian bapak dan ibu adalah warisan berharga. Terima kasih atas ketulusan dan kerja kerasnya. Semoga segala amal kebaikan dicatat sebagai pahala,” ucapnya.
Dalam acara itu, Bupati Acep turut menyerahkan cinderamata kepada 29 orang purnabakti—terdiri dari 13 Penilik PAUD dan 16 Kepala serta Guru TK. Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, para pengawas, serta perwakilan organisasi mitra seperti HIMPAUDI, IGTKI, IGRA, PKBM, TBM, dan HIPKI.
Acara ditutup dengan suasana kekeluargaan, peluk haru, dan foto bersama, menandai akhir pengabdian sekaligus awal peran baru para pendidik dalam masyarakat.