Cikalpedia
”site’s ”site’s
Pemerintahan

Air dari 4 Tempat Sakral Ini Disatukan di Ritual Babarit, Hasilnya Luar Biasa!

foto : Istimewa

Kekhidmatan prosesi ini diperkuat oleh iringan gamelan, tari kendi air yang lembut gemulai, serta lantunan kidung sakral dari juru kawih yang menyentuh kalbu. Setiap tetes air yang disawerkan bukanlah percikan biasa, melainkan doa dan harapan yang dirupakan.

Sebagai puncak dari simbolisme berbagi, Bupati dan Wakil Bupati secara langsung membagikan tumpeng, hasil bumi, dan nasi pincuk kepada masyarakat. Ini adalah gambaran nyata dari silih asuh, di mana pemimpin dan yang dipimpin duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, berbagi rezeki dalam satu ikatan kebersamaan.

Suasana pendopo semakin hidup namun tetap religius dengan alunan Tarawangsa dan kecapi suling yang mendayu, diikuti kidung Sang Golewang yang membawa setiap yang hadir larut dalam kontemplasi dan kebanggaan akan warisan budayanya.

Acara yang dipadati masyarakat dari berbagai penjuru ini dihadiri pula oleh jajaran Forkopimda, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta camat se-Kabupaten Kuningan. Kehadiran mereka bukan hanya memenuhi undangan, melainkan sebuah pernyataan politik budaya bahwa melestarikan tradisi adalah tugas bersama, sebuah konsensus untuk tidak membiarkan pusaran zaman melupakan warisan leluhur yang telah membentuk mereka.

Babarit tahun ini adalah sebuah pengingat. Di tengah derap pembangunan dan modernitas, Kuningan justru menemukan kekuatannya dengan berbalik kepada tradisi, merawat air dan ingatan yang disimpannya. (ali)

Baca Juga :  Gubernur Dedi Mulyadi Tegaskan Tak Akan Lagi Urus Sampah di Pasar Caringin

Related posts

Ketua BEM UMK Serukan Pertanggungjawaban Pelaku Pengrusakan Alam

Cikal

Angkat Sumpah Jadi P3K, Angkat Tangan di Depan Polisi

Alvaro

Setelah Kotak Band, Kuningan Akan Digoyang The Bagindas

Ceng Pandi

Leave a Comment