“Saya sudah resmi di NasDem. Saya suka dengan visi-misi Pak Anies Baswedan, makanya saya mantap pindah. Insya Allah saya maju di Pileg 2024,” ujar Dewi.
Dewi tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Partai Gerindra yang telah memberikan ruang belajar selama tiga tahun terakhir. Ia menegaskan, keputusannya mundur adalah pilihan politik yang sadar dan terukur.
“Gerindra sudah banyak memberi pelajaran berharga. Tapi kini saatnya saya melangkah ke arah baru,” tuturnya.
Gelombang Mundur: Ranting Ikut Pergi
Tak hanya Dewi, sikap politiknya juga diikuti oleh Jarot, kader Gerindra tingkat ranting. Ia menyatakan mundur karena merasa tidak nyaman dengan kepengurusan DPC Gerindra Kuningan.
“Saya keluar karena tidak nyaman dengan dinamika internal. Untuk sikap politik ke depan, saya ikut Bu Dewi, beliau yang saya anggap punya integritas,” kata Jarot.
Fenomena ini disebut-sebut sebagai sinyal “Anies Efek” yang mulai berdampak ke basis-basis politik lokal, khususnya di daerah yang sebelumnya menjadi kantong suara Prabowo.
Apakah ini menjadi awal dari pergeseran arah politik di Kabupaten Kuningan menjelang Pemilu 2024? Waktu yang akan menjawab. Yang jelas, peta kekuatan politik kini tengah bergerak.