KUNINGAN — Pemerintah Kabupaten Kuningan bergerak cepat merespons bencana banjir yang merendam ratusan rumah di sejumlah titik. Dipimpin langsung oleh Bupati H. Acep Purnama, bersama jajaran Forkopimda, langkah tanggap darurat dilakukan dengan mengunjungi lokasi terdampak dan menyalurkan bantuan logistik bagi para korban.
Senin (14/3), Bupati Acep didampingi Kapolres Kuningan AKBP Dhany Aryanda dan Dandim 0615 Letkol Czi David Nainggolan, meninjau dua desa terdampak parah yakni Desa Andamui, Kecamatan Ciwaru, dan Desa Walaharcageur, Kecamatan Luragung. Kunjungan ini menjadi bentuk kehadiran nyata negara di tengah masyarakat saat bencana melanda.
“Kami melihat langsung kondisi di lapangan. Banjir terjadi akibat luapan Sungai Cisanggarung, terutama karena tanggul di Cibingbin yang jebol dan luapan air di Walahar serta Andamui. Permukaan sungai tampaknya sudah mendangkal, ini harus ditangani secara serius,” ujar Acep di sela kunjungannya.
Ia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang memiliki kewenangan atas Daerah Aliran Sungai (DAS). Normalisasi sungai pun menjadi opsi utama untuk mencegah bencana serupa terjadi kembali.
Di tengah hujan gerimis dan jalanan becek, Acep dan rombongan menyambangi warga, mendengar keluhan, dan menyerahkan bantuan sembako seperti beras, minyak goreng, gula, peralatan anak, hingga perlengkapan dapur. Bantuan lainnya juga didistribusikan ke titik-titik bencana lain yang belum sempat dikunjungi.
“Saya mengajak warga untuk bersabar, tetap waspada, dan tidak kehilangan harapan. Kami hadir untuk memastikan bahwa penanganan ini dilakukan bersama-sama, tidak hanya saat bencana, tapi juga dalam jangka panjang,” tegas Bupati.
Kalak BPBD Kuningan Indra Bayu Permana, Kadinsos Deni Hamdani, dan Kepala Bappeda Usep Sumirat turut serta dalam penanganan lapangan. Kehadiran mereka mempertegas sinergi lintas instansi dalam mengelola bencana secara terintegrasi.
Sementara itu, warga terdampak menyambut hangat kunjungan tersebut. Bagi mereka, perhatian dari pemerintah bukan hanya soal bantuan, melainkan juga harapan bahwa langkah-langkah permanen akan segera dilakukan.
Kini, masyarakat berharap, janji normalisasi DAS Cisanggarung bisa segera direalisasikan sebelum musim hujan berikutnya datang membawa kekhawatiran yang sama. Pemerintah pun ditantang untuk menjadikan bencana ini sebagai momentum memperkuat infrastruktur mitigasi dan perlindungan warga.
