“Ini momentum penting. Bukan hanya soal lapangan kerja, tapi juga tentang mengembalikan harapan dan kepercayaan diri buruh yang sempat kehilangan arah,” ujar Andi Gani.
Bagi banyak pihak, langkah ini mencerminkan pergeseran pendekatan negara terhadap persoalan ketenagakerjaan, dari sekedar regulatif menjadi partisipatif dan langsung bersentuhan dengan kebutuhan warga.
Inisiatif Polri ini dinilai sebagian pengamat sebagai bagian dari rekonstruksi wajah institusi yang selama ini hanya diasosiasikan dengan penegakan hukum. Kini, Polri mulai tampil dalam peran yang lebih humanistik menghubungkan mereka yang tersingkir dari dunia kerja dengan peluang baru yang lebih bermakna.
Sebagai simbol, pelepasan buruh dari Mabes Polri bukan hanya kegiatan seremonial. Namun menjadi penanda bahwa negara, lewat institusi keamanannya, mulai menyentuh wilayah yang lebih luas yaitu kesejahteraan rakyat, bukan semata keamanan. (Ali)