“Ini bukan hal mudah. Proses panjang dari pendaftaran hingga Grand Final ini adalah bukti kemandirian dan militansi anak-anak muda kita,” ungkap Deniawan dengan nada apresiatif.
Menitip Pesan untuk Masa Depan
Kini, saat lampu Pendopo mulai meredup dan para Duta Genre baru mulai menjalankan tugasnya, Rizki Aly Santosa mungkin bisa sedikit bernapas lega. Ia tidak hanya mewariskan organisasi yang solid, tetapi juga sebuah standar moral bagi para penerusnya.
Baginya, menjadi Duta Genre adalah menjadi role model yang berani bersuara di saat remaja lain memilih bungkam. Di penghujung kepemimpinannya, Rizki meninggalkan pesan kuat, bahwa perubahan sosial tidak selalu lahir dari kebijakan besar di meja birokrasi, tapi seringkali dimulai dari forum remaja yang kecil, mandiri, dan punya keberanian untuk terlibat.
Gelar juara mungkin hanya bertahan setahun, namun legacy kemandirian yang ditanamkan Rizki diharapkan akan berakar jauh lebih lama di bumi Kuningan. (Rls/Ali)
