Dian mengaku, kebijakan ini terinspirasi dari langkah Kabupaten Majalengka yang telah mengabadikan nama Kyai Abdul Halim sebagai nama jalan nasional.
“Saya melihat banyak daerah yang sudah memuliakan pejuang lokal mereka. Kuningan pun harus menghargai jasa para ulama dan pahlawannya,” kata Dian
Terpisah, Kadis PUTR Kuningan, I Putu Bagiasna menyampaikan bahwa jalan lingkar timur ini digagas oleh bupati terdahulu pada tahun 2007 yaitu Almarhum H. Aang Hamid Suganda, hingga 2013 dari caracas – sampora. Kemudian dilanjutkan oleh Almarhumah Hj. Ujte Ch Suganda, hingga ke Garatengah, dan diselesaikan oleh Almarhum Bupati Kuningan H. Acep Purnama hingga Kedungarum, dengan total panjang sekitar 14 Kilometer.
“Panjangnya sekitar 14 kilometer, dan benar diselesaikan 3 nama bupati bersejarah dari nol hingga tuntas jalan ini, dengan total Anggaran sekitar 180 Miliar, diluar pengadaan tanah ya,” ungkap Putu. (ali)