Ia menambahkan, rintisan ini hanya bersifat sementara dua hingga tiga tahun. Setelah itu, pemerintah akan membangun Sekolah Rakyat permanen di atas lahan 6,9 hektare di Desa Cikandang. Bangunan sementara bakal dialihfungsikan menjadi sekolah unggulan dengan tenaga pengajar berkompetensi tinggi dan sistem manajemen modern.
Pj. Sekda Wahyu Hidayah menekankan bahwa percepatan pembangunan fisik harus dibarengi tata kelola pendidikan yang kokoh. “Sekolah ini tidak hanya berdiri, tapi juga harus melahirkan sistem pendidikan inklusif dan berdaya guna,” katanya.
Di tengah padatnya agenda Tour de Linggarjati (TdL) 2025, kehadiran jajaran Pemkab Kuningan dalam kunjungan Dirjen PUPR menjadi sinyal keseriusan pemerintah daerah. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan berbasis masyarakat dengan fasilitas memadai, sekaligus bukti negara hadir untuk menjamin hak belajar anak-anak kurang mampu. (ali)