Cikalpedia
Pendidikan

Gaspol 100 Hari, Kadisdikbud Kuningan U. Kusmana Luncurkan 8 Inovasi Pendidikan

KUNINGAN – Menandai 100 hari pertama masa kepemimpinannya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, U. Kusmana, mempersembahkan delapan inovasi strategis untuk mendongkrak kualitas pendidikan di daerah. Sejak dilantik pada 2 Oktober 2023, Kusmana langsung tancap gas. Ia tak ingin hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi motor penggerak perubahan pendidikan di Kabupaten Kuningan.

“Inovasi ini bukan sekadar proyek seremonial. Ini bentuk keseriusan kami untuk menghadirkan pendidikan yang progresif, kolaboratif, dan responsif terhadap tantangan zaman,” ujar Uu, sapaan akrab U. Kusmana, kepada wartawan usai forum evaluasi kinerja, Jumat (12/1).

Delapan inovasi tersebut digagas sebagai upaya konkret mempercepat tercapainya visi besar Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan. Apa saja terobosan yang sudah berjalan dan akan terus dikembangkan?

1. Pimda Nyawah: Pimpinan Daerah Menyapa Siswa

Program ini memungkinkan pemimpin daerah berinteraksi langsung dengan para pelajar dan tenaga pendidik di sekolah. Tujuannya mempererat hubungan emosional, membuka ruang komunikasi dua arah, serta memunculkan role model dari kalangan birokrat.

“Kami ingin siswa merasa dekat dengan pemimpinnya. Supaya mereka tahu bahwa pemerintah hadir dan peduli terhadap masa depan mereka,” ujar Uu.

2. Gerbang Berkah di Sekolah dan Kantor Dinas

Gerakan Membangun Kebersamaan yang Agamis (Gerbang Berkah) dilakukan setiap Jumat di sekolah-sekolah dan kantor dinas. Kegiatan mencakup salat Dhuha, mengaji bersama, tausiah, hingga makan bersama.

“Ini bagian dari penguatan karakter peserta didik dan lingkungan kerja yang religius dan guyub,” kata Uu. Program ini juga mendukung implementasi Kurikulum Merdeka dan profil pelajar Pancasila.

3. Forum Group Discussion (FGD) Pendidikan

FGD ini menjadi wadah sinergi antara OPD, pemangku kepentingan, hingga lembaga pendidikan non-formal. FGD bertujuan menyamakan persepsi, mempertegas visi, dan membangun peta jalan bersama dalam mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Pendidikan.

Hasil dari FGD melahirkan beberapa rekomendasi penting seperti penguatan literasi masyarakat, integrasi pendidikan formal dan non-formal, hingga perlunya legitimasi bagi ijasah Madrasah Diniyah sebagai syarat masuk sekolah formal.

4. Pembentukan Tim Akselerasi Pendidikan

Tim ini ditugaskan untuk merancang strategi percepatan program Kabupaten Pendidikan. Fokusnya pada pengurangan angka putus sekolah, percepatan proses belajar siswa berprestasi, serta pengembangan bakat secara terarah.

“Kami ingin siswa yang cerdas bisa maju lebih cepat tanpa menunggu sistem yang lambat,” ujar Kusmana.

Related posts

Gebyar Diskon Pupuk Digelar di Kuningan, Harga Turun Hingga 40 Persen

Cikal

Jangan Lewatkan, Kajene Runiverse Siap Warnai Malam Akhir Pekan di Kuningan

Alvaro

IPRC Saran untuk ASN Maju Pilkada Sadar Diri

Cikal

Leave a Comment