KUNINGAN – Sorotan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) terusengalir dari berbagai pihak. Salah satunya disampaikan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kuningan.
Wakabid Ideologi dan Politik GMNI Kuningan, Ubaidilah menerangkan, tragedi keracunan massal yang menimpa ratusan pelajar di Kabupaten Kuningan bukan sekedar kasus tunggal di Kecamatan Luragung, melainkan cerminan sakitnya sistem pengawasan dan manajemen mutu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ini bukan sekadar nasi basi atau dapur yang kotor! Ini tanda bahwa program MBG sedang sakit. Sakit karena ketamakan, sakit karena kelalaian, dan sakit karena kehilangan ruh pengabdian,” tuturnya.
