“Pas saya melihat asap, saya langsung bergegas ke rumah Bapak Fauzi (melaporkan),” ujarnya.
Setelah menerima laporan dari saksi, Fauzi langsung menghubungi UPT Pemadam Kebarakan Kabupaten Kuningan untuk meminta bantuan memadamkan api yang sedang berkobar. Tidak butuh waktu lama, 15 petugas UPT Damkar Kuningan langsung ke lokasi kebakaran untuk melakukan evakuasi.
Proses pemadaman sangat dramatis karena kobaran api lebih cepat dari biasanya, akibat material cat, tiner, dan sejenisnya. Akibatnya, proses evakuasi baru bisa diselesaikan hampir lima jam dari pukul 02.49 sampai 07.05 WIB.
”Dugaan pemicu kebakaran tersebut akibat dari mesin pencampur cat dan percikan api diduga cepat merambat karena banyaknya bahan bangunan mudah terbakar yang tersimpan di dalam toko, seperti tiner, cat, dan kayu,” ujar Kepala UPT Damkar Kuningan, Andri Arga Kusumah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Hanya saja kerugian materi ditaksir mencapai Rp1,8 miliar, meliputi bangunan, stok material bangunan, serta peralatan toko.
Menurutnya, peristiwa tersebut menjadi pengingat penting bagi para pemilik usaha untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan, terutama terkait instalasi listrik serta penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (Icu)
