Cikalpedia
Ragam

Harlah Pagar Nusa Kuningan Meriah, Atraksi Silat Bikin Terharu!

Suasana Harlah Pagar Nusa ke 38

KUNINGAN – Dengan nuansa sederhana namun penuh khidmat, peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-38 Pagar Nusa di Kabupaten Kuningan berlangsung meriah. Bertempat di Pondok Pesantren Silebu, Kecamatan Pancalang, acara ini menghadirkan semangat kekeluargaan dan kebudayaan yang kental.

Dibuka dengan istigasah dan dilanjutkan dengan berbagai atraksi pencak silat, peringatan Harlah ini menjadi ajang pembuktian bahwa tradisi bela diri warisan ulama masih hidup dan terus berkembang. Lantunan terompet dan tabuhan gendang mengiringi setiap gerakan para pendekar muda, menambah suasana haru dan bangga.

“Pagar Nusa bukan sekadar organisasi bela diri. Ini simbol tanggung jawab menjaga ulama, pesantren, dan NKRI,” ujar Dadi Hardadi, Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemkab Kuningan, mewakili Pj Bupati.

Menurutnya, pendekar Pagar Nusa adalah penjaga martabat, bukan hanya ahli bela diri, tapi juga pelestari budaya dan penjaga keamanan dengan budi pekerti luhur.

Ketua PC PSNU Pagar Nusa Kuningan, Wibawa Gumbira alias Gugum, menegaskan bahwa harlah ini adalah bentuk refleksi diri dan penghormatan atas jasa para pendiri. Ia mengajak seluruh kader untuk terus menjaga marwah ulama dan semangat nasionalisme lewat pelestarian seni bela diri tradisional.

“Teruslah berlatih, cintai ulama, dan banggalah pada bangsa. Silat adalah jati diri kita,” tegas Gugum.

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Kuningan atas dukungan dan sinergi yang terus terjalin dengan Pagar Nusa. Sinergitas ini, katanya, penting demi melahirkan generasi muda yang tidak hanya kuat fisik tapi juga berakhlak.

Sementara itu, Ketua PW Pagar Nusa Jabar, KH. Asep Saepul Milah, berpesan agar seluruh anggota tetap istiqomah dalam perjuangan. Ia menekankan pentingnya silaturahmi dengan para kiai dan kekuatan spiritual dalam menjalankan organisasi.

“Fisik kuat itu penting, tapi doa kiai adalah kekuatan sejati Pagar Nusa,” ujarnya.

Acara yang juga dihadiri para kiai, perwakilan Polsek, Kesbangpol, Banser, hingga berbagai paguron, ditutup dengan atraksi silat yang menggugah. Diiringi musik tradisional, para pendekar muda menunjukkan keahlian mereka, seolah menjawab panggilan zaman untuk tetap menjaga warisan budaya leluhur.

Baca Juga :  Bawaslu Kuningan Tertibkan APK di Jalan Siliwangi, Billboard Raksasa Caleg DPR RI Dibongkar

Harlah ke-38 ini bukan hanya perayaan, tapi pengingat: bahwa pencak silat adalah warisan spiritual, budaya, dan kebangsaan yang mesti dijaga bersama.

Related posts

DPMPTSP Gelar Bimtek Implementasi Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Cikal

Sholawat Akbar “2 Cahaya Kemenangan” Bersama Iwan Bule dan Habib Luthfi

Cikal

Dua Calon Lolos Seleksi Administrasi Dewas BPR Kuningan

Alvaro

Leave a Comment