“Cerita mereka bukan cerita biasa. Ini tentang peluh yang tertumpah, doa-doa dalam malam yang sunyi, dan pengorbanan yang tidak selalu terlihat,” ujar Bupati dengan suara bergetar.
Namun, di balik suasana bahagia itu, Bupati Dian menyelipkan pesan tegas. Ia mengingatkan bahwa loyalitas ASN bukan semata soal kehadiran dan absensi, melainkan tentang sikap, integritas, dan kehormatan sebagai abdi negara.
“Hak-hak kalian telah diberikan dengan layak. Tapi komitmen dan tanggung jawab moral tak bisa ditawar,” katanya, seraya menegaskan bahwa dirinya tak akan ragu menindak aparatur yang mencoreng nama baik lembaga.
Di penghujung sambutannya, Bupati Dian juga mengajak para ASN untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat. Ia menekankan pentingnya membangun profesionalisme dengan tiga pilar utama: pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
“Jadilah aparatur yang bukan hanya cakap, tapi juga bijak dan rendah hati,” tutupnya. (red)