Cikalpedia
”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s
Pemerintahan

Insiden Laka Tunggal, PUTR Fokus Perbaikan Drainase Sebelum Aspal

Nampak Kabid Bina Marga Teddy Sukmajayadi bersama kadis PUTR Kuningan I Putu Bagiasna sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat menjawab persoalan insiden pemotor jatuh di jalan daeng sutigna

KUNINGAN – Insiden seorang pengendara motor terjatuh di Jalan Daeng Sutigna, ruas yang menghubungkan Desa Sindangsari dengan Kaduagung, Kecamatan Sindangagung, kembali menyoroti persoalan klasik infrastruktur di Kabupaten Kuningan yaitu jalan berlubang yang tak kunjung diperbaiki.

Rekaman CCTV yang beredar memperlihatkan korban terperosok ke lubang cukup lebar hingga jatuh bersama motornya. Video tersebut segera menyita perhatian publik setelah tersebar di media sosial. Warga ramai-ramai menandai akun resmi pemerintah daerah, mendesak agar jalan segera diperbaiki.

Kepala Desa Kaduagung, Dodo Rohdiana, mengonfirmasi kondisi jalan yang sudah lama rusak. Ia menyebut ruas tersebut bahkan sudah masuk dalam daftar prioritas perbaikan jalan tahun 2025.

“Lumayan lama tidak tersentuh. Itu kan jalan kabupaten, jadi kewenangan pemerintah kabupaten. Kalau jalan desa, tentu sudah kami perbaiki,” kata Dodo, Rabu (24/9/2025).

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kuningan melalui Kepala Bidang Bina Marga, Teddy Sukmajayadi, S.T., M.Si., angkat bicara. Ia menjelaskan, ruas Sindangsari–Kaduagung memiliki panjang 1,9 kilometer, dengan kerusakan parah sepanjang 500 meter.

“Di anggaran perubahan sekarang sudah dialokasikan Rp150 juta untuk perbaikan drainase. Itu jadi fokus utama sebelum memperbaiki aspal,” ujar Teddy kepada Cikalpedia.id, Rabu(24/9/2025) sore.

Teddy yang mengaku sedang melakukan koordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat bersama kepala dinas, menyebut kerusakan di titik STA 1+200, tepat di barat masjid, terjadi bukan semata karena aspal yang sudah tua. Penyebab utamanya adalah saluran drainase yang tertutup bahkan menyempit oleh jalan masuk menuju bangunan. Akibatnya, setiap kali hujan deras, air dari halaman bangunan itu langsung mengalir ke jalan, bukan ke saluran air.

“Kalau sekarang langsung diaspal, pasti akan cepat rusak lagi. Air banjiran jatuh persis ke titik jalan yang kemarin memakan korban. Jadi harus dibenahi dulu salurannya agar aliran normal,” jelas Teddy.

Baca Juga :  DPRD Kuningan Usulkan Tiga Nama Calon Pj Bupati, Tanpa Nama Sekda Dian Rachmat

Selain titik STA 1+200, Teddy menyebut ada dua lokasi lain di STA 300 yang juga bermasalah. Di titik itu, jalan masuk perumahan menutup aliran drainase sehingga air meluap ke jalan.

Related posts

Menanti Pj Sekda Baru Kuningan: Siapa yang Paling Layak?

Alvaro

KLHK dan HRA Dorong Kuningan Utara Jadi Percontohan Sampah

Alvaro

Cicilan Kemanusiaan

Cikal

Leave a Comment