Hanya saja Ia menilai, peluang yang sangat besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku berbasis pangan lokal belum optimal. Peluang tersebut belum dimanfaatkan oleh masyarakat Kuningan.
”Kementerian Desa kan sudah mengeluarkan kebijakan, anggaran sekitar 20% dari dana desa, yang kemudian diberikan kepada BUMDes untuk meningkatkan ketahanan pangan. Target Presiden dari ketahanan pangan itu untuk menyuplai bahan baku MBG. Saya sudah survey ke beberapa desa yang ada di Kuningan, ternyata kebutuhannya berbeda dengan apa yang dibutuhkan bahan baku MBG. Seharusnya, yang dimanfaatkan itu seperti sayur mayur, melon, semangka, pisang,” ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, mantan Calon Wakil Bupati Kuningan pada Pilkada 2018 dan 2024 itu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan momentum program MBG dengan melihat potensi dan penyesuaian dengan yang dibutuhkan oleh program MBG.
”Pasarnya kan udah ada yaitu MBG, ga perlu pusing harus masarkan ke pasar baru dan sebagainya. Tinggal niat dan keinginan kita semua,” ujarnya.
Ia juga mendesak kepada pemerintah daerah, untuk mengintruksikan kepada seluruh kepala desa yang ada di Kabupaten Kuningan agar dana desa yang dipangkas tersebut bisa menyesuaikan dengan kebutuhan program MBG.
”Pemerintah daerah harus bisa mengintruksikan kepada kepala desa, agar yang dikeluarkan 20% dari dana desa itu bisa dibutuhkan oleh program MBG. Dan harapan presiden kan ekonomi masyarakat meningkat, tujuannya memang kesitu,” pungkasnya.
Dengan adanya dorongan tersebut, Udin berharap sinergi antara pemerintah daerah, desa, hingga masyarakat dapat berjalan lebih konkret sehingga program MBG tidak hanya berhasil meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, tetapi juga mampu menggerakkan roda perekonomian lokal secara berkelanjutan. (Icu)
Related posts
- Comments
- Facebook comments
