Keempat calon Kades itu melakukan bakti sosial dengan membersihkan selokan. Gaya kampanye yang dilakukan sebagai upaya membangun kesadaran pentingnya menjaga kebersihan.
Tak hanya itu, Pilkades yang bergengsi itu diisi dengan berbagai gagasan yang ditawarkan kepada masyarakat berupa penayangan video visi-misi masing-masing calon. Hal itu sebagai upaya menghadirkan kampanye yang lebih kreatif, transparan, dan mudah diakses oleh seluruh warga.
Melalui video tersebut, setiap Calon Kades dapat menjelaskan program kerja unggulan, rencana pembangunan desa, serta komitmen mereka terhadap pelayanan publik secara lebih komprehensif.
Para calon bersama panitia juga menggelar kegiatan sedekah untuk anak yatim-piatu yang tinggal di Desa Purwajaya. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh masing-masing calon kuwu sebagai bentuk kepedulian sosial dan komitmen untuk terus menghadirkan kebermanfaatan di tengah masyarakat.
Suasana haru dan penuh kebersamaan mewarnai acara tersebut, sekaligus menunjukkan bahwa dinamika Pilkades tidak hanya soal kompetisi, melainkan juga wadah untuk menumbuhkan solidaritas sosial.
Ketua panitia Pilkades Purwajaya, Khuzaeni menerangkan, pola kebersamaan dan kekompakkan para Calon Kades itu selaras dengan tagline Pilkades tahun 2025 yakni Jujur, Aman, Bahagia. Menurutnya, tagline itu menjadi pondasi untuk mewujudkan Pilkades Purwajaya damai, tertib, serta mampu menghadirkan suasana demokrasi yang sehat di tingkat desa.
”Panitia Pilwu Purwajaya tahun ini membawa misi jujur, aman, bahagia. Kejujuran adalah hal mutlak yang harus dimiliki panitia Pilwu. Dari kejujuran itu, akan terbentuk kondisi Pilwu Purwajaya 2025 yang aman dan damai. Selanjutnya, ketika panitia sudah jujur dan proses Pilwu berjalan aman dan damai, maka tercapailah kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Desa Purwajaya,” ujarnya, Kamis, (4/12/2025).
Pihaknya berharap dengan gaya kampanye yang dilakukan para calon Kades itu dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam pesta demokrasi yang sehat. Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan Pilkades bukan hanya ditentukan oleh siapa yang terpilih, melainkan bagaimana proses demokrasi itu dijaga bersama.
”Dengan kampanye yang berbasis sosial ini, saya harap bisa menjadi contoh bagi desa yang lain. Mari kita jaga bersama proses demokrasi ini,” pungkasnya (rls/Icu)
Kampanye Calon Kades Purwajaya Unik, Empat Kandidat Kompak
