Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kuningan, Uu Kusmana, turut menegaskan bahwa Pimda Nyawah bukan sekadar seremoni.
“Ini ruang nyata, tempat bertukar gagasan dan merawat mimpi pendidikan. Siswa bisa mengenal langsung para pemimpin daerah sebagai sosok inspiratif,” kata Uu.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi menyeluruh untuk menyemai ekosistem pendidikan yang sehat.
“Kami ingin setiap pihak, mulai kepala sekolah, guru, pemda, hingga Masyarakat turut tergerak dan menggerakkan. Pendidikan bukan tanggung jawab satu pihak saja.” Ujar Uu
Di balik podium, mikrofon, dan jargon program, terlihat sebuah upaya mengembalikan makna sekolah sebagai ruang hidup yang menyala. Di tengah dunia yang riuh dengan distraksi, suara-suara seperti ini menjadi penanda arah bahwa menjadi pelajar hari ini bukan sekadar soal nilai, tetapi keberanian memilih jalan benar dalam pusaran zaman. (red)