KUNINGAN – Sekolah Rakyat yang belum lama ini dilaunching menyuguhkan fasilitas yang mewah untuk siswa. Sekolah rintisan tersebut beralamat di Jalan Pramuka Gang Tunas III Purwawinangun Kuningan, tepatnya di eks SMPN 6 Kuningan.
‎
‎Sekolah rakyat menjadi program khas Prabowo yang bertujuan memutus rantai kemiskinan serta memberikan akses pendidikan yang berkualitas, kini masyarakat merasakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah.
‎
Sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah, Anggota DPRRI Partai Gerindra, H. Rohmat Ardiyan, turut memantau lounching sekolah tersebut. Bahkan, pihaknya juga memastikan akan mengawal anggaran dan kebijakan yang berpihak pada sekolah model baru tersebut
‎Sekolah rakyat yang bertempat di bekas SMPN 6 Kuningan itu hanya sementara. Sedangkan rencana programnya di Desa Cikandang, Kecamatan Luragung. Adapu kondisinya saat ini masih dalam tahap pembangunan. Hal itu diungkapkan oleh Dr. Toto Toharudin selaku Kepala Dinas Sosial Kuningan.
‎
‎”Kami sedang mengupayakan mengoptimalkan 8 hektar tanah Pemda yang berada di Desa Cikandang. Tidak hanya itu, di depan sekolahnya juga akan dibangun lapang sepakbola yang berstandar internasional,” ujarnya, Jum’at (10/10).
‎
‎Lebih lanjut, menurutnya, lapang sepakbola yang juga akan dibangun itu tidak hanya untuk siswa sekolah rakyat, tetapi juga dapat digunakan untuk masyarakat umum.
‎
‎”Kenapa pembangunan sekolah rakyat itu dilaksanakannya di Kuningan timur?, ini dalam rangka pemerataan pembangunan. Jadi, pembangunan tidak hanya di area perkotaan saja,” ujarnya.
‎
‎Ketua PD PUI Kuningan itu menargetkan siswa yang bergabung di sekolah rakyat sebanyak 1.000 siswa. “Dengan siswa yang sebanyak itu, harus membutuhkan fasilitas yang lengkap. Mulai dari asrama, sampai dapurnya itu memenuhi persyaratan higenis, itu yang membuat anggaran bertambah, kemudian di meja juga ada colokan dan itu akan dipakai untuk colokan laptop, jadi satu anak itu satu laptop,” ujarnya.
‎
‎Pembangunan sekolah rakyat di Desa Cikandang, Toto mengungkapkan akan dibangun awal bulan Januari 2026. Menurutnya, pembangunan tersebut harus dipercepat karena desakan dari Dirjen Prasarana Strategis meminta sekolah rakyat di Kuningan untuk segera mungkin berpindah ke Desa Cikandang.
‎
‎”Mudah-mudahan pembangunan bisa dilakukan di awal tahun 2026, dan target Pak Dirjen itu, bulan Juli siswa yang disini harus pindah ke sekolah rakyat yang ada di Desa Cikandang dan menerima kembali siswa baru,” ujarnya.
‎
‎Pada kesempatan yang berbeda, Darsiti yang merupakan salah satu orang tua siswa, sangat bersyukur ketika anaknya bisa merasakan bangku sekolah dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.
‎
‎”Alhamdulillah, dapet baju, terus ada kasurnya juga, katanya dikasih makan juga 3 kali sehari sama snack,” ujarnya.
‎
‎Dirinya berharap, program yang digagas oleh pemerintah melalui dinas sosial itu menjadi jalan untuk anaknya menggapai cita-cita. (Icu)