KUNINGAN – Warga Desa Kalapagunung, Kecamatan Kramatmulya menggelar aksi demonstrasi menuntut salah satu perangkat desa lengser dari jabatannya. Aksi tersebut berlangsung di depan balai Desa Kalapagunung, Selasa, (30/9).
Aksi tersebut sebagai bentuk protes perilaku perangkat desa yang tidak mencerminkan sebagai pejabat desa, yakni diduga adanya perselingkuhan dengan salah satu warga Desa Kertawangunan, Kecamatan Sindangagung. Tidak hanya itu, perangkat desa tersebut dituntut karena disebut sering bolos atau tidak masuk kerja.
Sepanjang jalan menuju balai desa, tidak sedikit spanduk yang bertuliskan “Kedisiplinan lebih penting daripada senioritas, turunkan Bihi Cabul” berjejer di sepanjang jalan desa setempat sebagai ungkapan kekecewaan warga Desa Kalapagunung.
Dani Sutandi, salah satu masa aksi menyampaikan bahwa kinerja dari salah satu perangkat desa yang diduga terlibat dalam perselingkuhan menjadi sorotan penting bagi masyarakat Desa Kalapagunung.
”Lebih dari satu Minggu ini, intinya banyak kinerja yang dirasa kurang memuaskan dari mulai kehadiran, desa mempunyai mobil operasional terkesan dipersulit, izin keramaian tapi tidak dilanjuti ke Polsek kemudian kami juga sudah menghabiskan uang. Kalau yang diduga perselingkuhan itu hanya pemicu awal masyarakat muak, jadi saya secara pribadi tidak mengarah kepada kasus perselingkuhan itu, saya juga tekankan kepada masyarakat tadi untuk tetap soroti kinerja perangkat desa itu yang kurang baik,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti jika perangkat desa tersebut turun dari jabatan, kemudian membuka peluang rekrutmen, ia berharap agar tidak adanya transaksional atau jual beli jabatan.
”Saya ada bocoran dari kecamatan, Katanya bihi akan dicopot. Ketika akan ada seleksi ulang bihi, saya berharap jangan ada transaksi jual beli jabatan, karena kalau seperti itu tidak akan baik kedepannya, intinya harus transparan,” ujarnya.
Sementara itu, menurut, Upay Supardi, selaku Sekretaris Desa Kalapagunung menyampaikan bahwa kasus yang menimpa salah satu rekan kerjanya sedang dalam proses.
”Jadi aksi tadi siang itu masyarakat meminta kejelasan terkait proses yang sudah kami jalankan. malam Jumat kemarin, sudah dilaksanakan musyawarah desa dan melibatkan seluruh unsur masyarakat. Progres sedang ditempuh, Karena di Kalapagunung tidak ada Kepala Desa, sedang dalam pengajuan ke Bupati untuk PLT Kades, dan setelah ada PLT Kades baru bisa di proses dengan cepat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa perangkat desa yang terlibat dalam kasus tersebut mempunyai sampingan kerja pemasangan cctv dengan salah satu perempuan yang merupakan atasan dari kerja sampingan tersebut.
”Pengakuan dari Bihi, katanya hanya sebatas kerja sampingan dengan perempuan itu. Pengakuannya status perempuannya udah cerai sama suami. Masyarakat itu menyoroti tentang kedisiplinan waktu, Bihi sibuk di luar. Jadi jarang masuk ke desa, dan beliau sendiri mengakui kalau masuk itu cuma seminggu sehari,” pungkasnya. (Icu)
Related posts
- Comments
- Facebook comments