Rifki juga mengingatkan, kemerdekaan bukanlah hadiah, melainkan buah dari pengorbanan rakyat Indonesia. Oleh karena itu, 17 Agustus harus diperingati bukan sekadar seremoni, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap patriotisme dan nasionalisme.
“Generasi muda hari ini punya tanggung jawab besar untuk mengisi kemerdekaan. Jangan hanya terpaku pada perayaan, tetapi bagaimana kita mempertahankan dan memajukan Indonesia,” tegasnya.
Lebih jauh, Rifki menyoroti pentingnya keselarasan antara pemerintah dan rakyat. Menurutnya, pemerintah harus menghadirkan kebijakan yang adil, transparan, dan akuntabel, sementara rakyat perlu aktif mengawasi serta menyampaikan aspirasi.
“Dalam harmoni antara rakyat dan pemerintah, kita bisa menjaga keseimbangan antara kemerdekaan dan perjuangan. Inilah jalan menuju bangsa yang maju dan rakyat yang sejahtera,” pungkas Rifki (Icu).
