Firman menegaskan, walk out dilakukan bukan untuk menghambat proses rekapitulasi, melainkan bagian dari fungsi pengawasan yang diamanatkan undang-undang. Ia menolak menandatangani hasil rekap tanpa pencermatan lebih dulu.
Sementara itu, Ketua KPU Kuningan, Asep Budi Hartono alias Buhar, menjelaskan bahwa agenda hari ini adalah singkronisasi data, mengingat sebelumnya pleno dilakukan dengan menghadirkan Panwascam dan PPK.
“Kemarin dua panel ditampilkan, sekarang waktunya disingkronisasi. Kalau sudah final, prosesnya lanjut ke provinsi,” kata Buhar.
Terkait walk out Firman, Buhar mengakui adanya keterlambatan teknis. Ia menyebut operator lembur hingga larut malam untuk menggabungkan dua panel data hasil rekap, sehingga belum siap pagi ini.
“Baru selesai siang ini. Kami maklumi kejadian tadi, dan berharap bisa diterima semua pihak,” ujarnya.
Ketegangan antara dua lembaga penyelenggara pemilu ini menjadi sorotan publik Kuningan. Transparansi dan ketelitian dalam penghitungan suara kembali dipertanyakan, sementara publik berharap proses demokrasi tidak terciderai oleh kesalahan sistem ataupun kelalaian teknis. (ali)