Cikalpedia
Hukum

Kisah Polisi dan Santri di Kuningan: Menanam Jagung, Menuai Harapan Pangan

foto : istimewa

Acara simbolik dilakukan tanpa banyak protokol. Polisi menyerahkan bibit kepada pengasuh pondok, Ustaz Tyas Aditya, S.Pd. Tak lama kemudian, deretan cangkul mulai bekerja. Lumpur menempel di sepatu lars dan ujung sarung yang tersingkap. Tapi tak ada yang mengeluh. Mereka seperti sepakat bahwa pekerjaan ini bukan sekadar menanam jagung, melainkan menyemai masa depan.

Di tengah krisis pangan global dan fluktuasi harga bahan pokok, pesantren Syamsul Huda memilih tidak hanya mengandalkan logistik dari luar. Mereka menanam. Mereka merawat. Dalam diam, mereka melawan ketergantungan.

“Semoga jagung ini tumbuh bukan cuma untuk dimakan, tapi juga menumbuhkan kemandirian,” ujar KH Endang dalam doa penutup.

Tidak banyak pidato. Hanya cangkul, tanah, polisi, dan santri yang turun menanam keyakinan bahwa kedaulatan pangan dimulai dari lahan sekecil apa pun. (ali)

Related posts

Soal Nikah Siri Guru SMP, Disdik Kuningan Klaim Sudah On the Track

Alvaro

Yanuar Prihatin Kantongi Surat Penugasan dari PAN

Cikal

Sandal yang Lupa Diri

Cikal

Leave a Comment