Fokus utama program adalah pengelolaan sampah dan pemberdayaan UMKM. Mahasiswa juga membawa program tambahan seperti literasi digital, pendidikan hukum, mitigasi bencana, dan kesehatan.
Rektor Uniku, Dikdik Harjadi, mengingatkan bahwa KKN adalah implementasi konsep Kampus Berdampak yang digaungkan Kemendikbud Ristek.
“Mahasiswa jangan merasa paling hebat. Kalian bukan dewa yang datang menyelesaikan semua masalah. Tapi bisa jadi jembatan, membuka jalan perubahan,” kata Dikdik.
Hal senada disampaikan Ketua YPSAK, Uri Syam. Ia menekankan pentingnya adaptasi dan komunikasi selama tinggal di desa.
“KKN bukan untuk membuat masalah, tapi hadir dan ikut menyelesaikan masalah. Sekecil apa pun kontribusinya, itu bagian dari pembangunan,” ucapnya.
Sebagai penutup, KKN 2025 dijadwalkan menggelar KKN Expo pada 19 Agustus mendatang, sebagai ajang unjuk hasil dan kolaborasi mahasiswa dengan warga desa. (ali)