Menurutnya, kontes ini bukan sekedar lomba, melainkan wahana mempererat persaudaraan, memperkuat silaturahmi, serta membuka ruang bagi tumbuhnya ekonomi kreatif dan pariwisata lokal. Kehadiran peserta dari luar daerah menjadi bukti bahwa Kuningan semakin dikenal sebagai daerah yang ramah dan penuh potensi.
Wahyu juga menutup sambutannya dengan pesan inspiratif yang mengundang aplaus hangat dari hadirin.
“Merawat perkutut adalah melatih kesabaran, membangun Kuningan adalah melatih kebersamaan. Jika keduanya kita jaga, maka suara kehidupan akan terdengar semakin indah. Mari membangun Kuningan dengan semangat pecinta perkutut, telaten, tekun, dan penuh kesabaran. Dengan kebersamaan dan ketekunan, mimpi besar Kuningan akan semakin nyata,” pungkasnya.
Sementara itu, penyelenggara, KMP, menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah, peserta, dan masyarakat sekitar atas dukungan penuh hingga acara berjalan sukses. Mereka berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan, tidak hanya melestarikan hobi, tetapi juga memberi dampak nyata bagi ekonomi warga sekaligus memperkuat citra Kuningan sebagai daerah yang kaya budaya dan terbuka bagi wisatawan.
Dengan demikian, kontes perkutut di Desa Purwasari bukan sebatas lomba, melainkan wadah membangun kebersamaan, menumbuhkan kreativitas, serta menguatkan identitas Kuningan di mata masyarakat luas. (ali)
