“Mudah-mudahan ini jadi momentum kesadaran masyarakat untuk lebih peduli pada kebersihan dan lingkungan,” tambah Iip.
Rakornas bertema “Transformasi Bank Sampah Melalui Pendekatan Bisnis Sosial” ini menjadi upaya awal menggeser peran bank sampah dari sekadar tempat pengumpulan, menjadi unit usaha sosial berbasis ekonomi sirkular.
Menurut Vinda Damayanti, Direktur Pengurangan Sampah KLHK, pendekatan bisnis sosial akan memperkuat posisi bank sampah sebagai aktor penting dalam pengelolaan sampah nasional. “Bank Sampah harus naik level, menjadi unit yang mandiri, berkelanjutan, dan profesional,” ujarnya.
Senada, Dirjen PSLB3 KLHK Rosa Vivien Ratnawati menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas dan tata kelola bank sampah ke depan. “Transformasi ini harus menjadi gerakan nyata. Bank Sampah bukan hanya soal lingkungan, tapi juga pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tegasnya. (ali)
