“Kami nitip pesan untuk Bupati Kuningan. Hilangkan koruptor-koruptor yang ada di Kuningan, dan harus segera menyelesaikan hutang yang masih berlubang,” tegas Yoyo.
Ia juga menyoroti persoalan yang belum kunjung tuntas, “Yang paling penting dan perlu diperhatikan yaitu persoalan sawit yang sampai saat ini belum ada titik terang,” ujarnya.
Meski telah berdialog dengan pemerintah provinsi, mahasiswa menegaskan bahwa langkah itu belum cukup. Mereka menagih komitmen dialog langsung dengan Bupati Dian Rachmat Yanuar untuk membahas isu-isu strategis daerah secara lebih spesifik.
Sayfulloh, Ketua BEM UNISA Kuningan, menyatakan bahwa koordinasi dengan Kompas Daerah Mahasiswa (KDM), sebuah forum badan eksekutif mahasiswa se-Kuningan telah dilakukan. Kini, mereka menanti realisasi janji pertemuan dengan orang nomor satu di Kuningan itu.
“Kami sudah bertemu dan berdialog langsung dengan KDM. Kami menunggu dialog terbuka dengan Bupati Kuningan. Saya harap kita bisa bertemu dan berdiskusi,” ujar Sayfulloh penuh harap.
Tekanan untuk segera merealisasikan dialog itu kini semakin kuat. Pernyataan responsif dari Sekda Jabar telah membuka jalan dan memberikan legitimasi atas tuntutan mereka. Kini, bola berada di di pihak Bupati Dian Rachmat Yanuar untuk merespons desakan warganya sendiri. (icu)