KUNINGAN – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kuningan mengimbau seluruh masyarakat muslim setempat untuk melaksanakan shalat gerhana bulan yang diperkirakan terjadi pada akhir pekan ini. Imbauan ini disampaikan untuk mengajak umat tidak hanya menyaksikan fenomena astronomi, tetapi juga menjadikannya sebagai momentum mempertebal keimanan.
Ketua MUI Kuningan, KH. Dodo Syarif Hidayatullah, menjelaskan bahwa meskipun tidak mengeluarkan instruksi kelembagaan yang khusus dan tersentralisasi, para pengurus MUI di semua tingkatan diharapkan dapat memandu masyarakat.
“Secara khusus MUI tidak menggelar shalat gerhana, karena setiap personal pengurus MUI di tempatnya masing-masing, terlebih para ketua MUI Kecamatan maupun desa adalah tokoh masyarakat yang langsung memandu umat,” ujarnya, Sabtu (6/9/2025).
Gerhana bulan total diprakirakan terjadi pada Minggu malam hingga Senin dini hari, 7-8 September 2025, atau bertepatan dengan 15-16 Rabiul Awal 1447 H. Peristiwa alam ini dapat disaksikan dari pukul 23.27 WIB hingga 02.56 WIB.
MUI cukup menyampaikan seruan agar umat muslim di Kabupaten Kuningan menjadikan momen gerhana ini sebagai ajang memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta menumbuhkan kesadaran spiritual di balik fenomena alam tersebut.
KH. Dodo juga menyerukan kepada seluruh pengurus MUI, Dewan Masjid Indonesia (DMI), Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), pondok pesantren, ormas, lembaga Islam, serta para tokoh agama untuk mengkondisikan dan memandu pelaksanaan shalat gerhana di lingkungannya masing-masing.
“Setelah shalat gerhana dilanjutkan dengan khutbah khusus. Perbanyak dzikir, doa untuk kebaikan bersama, dan perbanyak sedekah,” pungkasnya.
Dengan imbauan ini, MUI Kuningan berharap masyarakat dapat mengambil hikmah dan memperkuat nilai religiusitas. Peristiwa gerhana diharapkan tidak hanya diamati sebagai kejadian langit semata, tetapi juga menjadi sarana memperkuat kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah kehidupan bermasyarakat. (icu)

1 comment
[…] “Kasus seperti ini tentu sangat memprihatinkan. Bukan hanya mencoreng tempat kerja pelaku, tetapi juga bisa mencederai citra masyarakat Kuningan yang dikenal agamis dan memiliki kemajuan di bidang pendidikan,” tegas KH. Dodo. […]