Program ini menyasar 1.000 guru ngaji dan imam tajug dari berbagai kecamatan, yang sebelumnya diseleksi melalui jalur administrasi. Penyaluran insentif dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama telah dilaksanakan pada 26 Mei 2025 di Pendopo, diberikan kepada 201 penerima. Tahap kedua rampung hari ini dengan penyaluran kepada 799 penerima lainnya. Dana insentif disalurkan langsung ke rekening masing-masing melalui Bank BJB.
Bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan, ini adalah bagian dari komitmen dalam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati. Tapi lebih dari itu, ini adalah refleksi dari satu visi besar yaitu Kuningan Melesat. Sebuah cita-cita pembangunan yang tak hanya bertumpu pada kekuatan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga dibangun dari pondasi moral dan spiritual yang kokoh.
“Kami ingin menegaskan bahwa kekuatan daerah ini bukan hanya pada jalan yang lebar atau gedung yang tinggi, melainkan juga pada hati yang jernih dan niat yang lurus. Dan itu semua dibina oleh guru ngaji dan imam tajug,” tutup Dian.
Dengan langkah ini, Kuningan seolah hendak menegaskan kembali satu hal bahwa dalam pembangunan, akhlak bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi. Dan guru ngaji, adalah para arsitek sunyi yang merancangnya. (red)