KUNINGAN – Sabtu malam yang semarak di Dusun Ciuyah Sari, Desa Ciniru, Kecamatan Ciniru. Ratusan warga berkumpul, menyaksikan langsung peresmian Pasar Rakyat Desa Ciniru oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Sabtu (21/1). Pasar yang telah direvitalisasi ini digadang menjadi pusat denyut ekonomi baru di wilayah timur Kabupaten Kuningan.
Pasar rakyat tersebut dibangun selama lima bulan, sejak 1 Juli hingga 28 November 2022. Memiliki luas lahan 1.590 meter persegi dan bangunan utama seluas 918 meter persegi, pasar ini dilengkapi 82 tempat usaha, terdiri dari 2 kios besar, 20 kios sedang, dan 60 unit los.
Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian Kuningan, U. Kusmana, menyebut revitalisasi ini bertujuan tak hanya untuk memperbaiki infrastruktur pasar, tetapi juga untuk meningkatkan kenyamanan transaksi dan menggerakkan ekonomi lokal.
“Mudah-mudahan kehadiran pasar ini bukan hanya memberi kenyamanan bagi pembeli dan pedagang, tapi juga mendongkrak geliat ekonomi masyarakat sekitar,” ujar Kusmana.
Lebih dari Sekadar Bangunan
Dalam sambutannya, Bupati Acep menegaskan bahwa pembangunan pasar rakyat merupakan komitmen jangka panjang pemerintah daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada para pedagang yang ikut menyukseskan proses pembangunan hingga rampung sesuai target waktu.
“Pasar rakyat punya fungsi ganda: sebagai penggerak ekonomi dan wahana interaksi sosial. Maka, revitalisasi bukan hanya soal fisik, tapi juga soal manajemen, sosial, dan budaya,” ujar Acep.
Lebih lanjut, Acep menekankan pentingnya revitalisasi manajemen pasar, agar pengelolaan dan pelayanan bisa lebih profesional. Ia mengajak Pemerintah Desa Ciniru untuk memanfaatkan momen ini sebagai langkah awal transformasi ekonomi desa.
“Pasar harus sehat, bersih, aman dan tertata. Tidak hanya bersaing secara fisik dengan pasar modern, tetapi juga menciptakan ruang interaksi sosial yang produktif dan berbudaya,” tegasnya.
Sinergi Menuju Kuningan MAJU
Acep menyebut revitalisasi pasar rakyat ini sejalan dengan visi Kabupaten Kuningan MAJU — Ma’mur, Agamis, Pinunjul Berbasis Desa. Dengan fasilitas yang representatif, ia berharap para pedagang lebih percaya diri dan masyarakat lebih nyaman dalam berbelanja.
Bupati juga memberikan arahan tegas: pemanfaatan pasar harus mengutamakan pedagang lama, dan tanggung jawab pemeliharaan menjadi kewenangan pemerintah desa. Ia mendorong agar pasar ini benar-benar dimaksimalkan fungsinya, bukan hanya sebagai tempat transaksi, tapi sebagai motor penggerak ekonomi rakyat.
“Mari kita manfaatkan pasar ini sebagai ruang tumbuh bagi UMKM desa. Dengan tata kelola yang baik, saya yakin pasar Ciniru bisa jadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” tandas Acep.
Malam itu, bukan hanya lampu-lampu kios yang menyala terang. Tapi juga harapan baru bagi warga Ciniru: bahwa pasar bukan sekadar bangunan, melainkan sumbu kehidupan ekonomi desa yang siap menyalakan kemajuan dari akar rumput.
