Cikalpedia
Kuningan

Polres Kuningan Tak Hanya Jaga Keamanan, Kini Jaga Pangan Nasional

KUNINGAN – Di bawah terik matahari Jumat pagi itu, barisan polisi, petani, hingga aparat desa terlihat sibuk di hamparan lahan sawah Desa Windujanten, Kecamatan Kadugede. Bukan untuk pengamanan, melainkan menanam benih harapan yaitu jagung hibrida.

Kegiatan bertajuk “Penanaman Jagung di Lahan Baku Sawah (LBS) Dalam Rangka Swasembada Pangan” ini bukanlah seremoni belaka. Di baliknya, tersimpan kolaborasi senyap yang mulai menunjukkan hasil perluasan lahan jagung yang melampaui target awal.

Wakapolres Kuningan, Kompol Deny Rahmanto, memimpin langsung kegiatan ini. Ia datang bukan dengan pengeras suara, tetapi membawa semangat instruksi Kapolri,agar Polri turut berkontribusi nyata dalam ketahanan pangan nasional.“Target awal 487 hektare, kini sudah mencapai 509 hektare. Termasuk hari ini. Ini hasil kerja bersama lintas sektor,” ujar Kompol Deny kepada wartawan di sela kegiatan.

Tak jauh darinya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, mengangguk puas. Menurutnya, jagung dan padi menjadi fokus dua kekuatan negara yaitu Polri dan TNI. Polri membidik jagung, TNI mendampingi padi. “Kami bahkan mengusulkan perluasan lagi 200 hektare hingga akhir 2025,” katanya.

Pemerintah desa pun tak tinggal diam. Kepala Desa Windujanten, Rohman Hidayat, menyebut bahwa 20 persen Dana Desa dialokasikan untuk ketahanan pangan dan dikelola langsung oleh BUMDes. Tiga komoditas digarap yaitu cabai, padi, dan jagung. “Saat ini sekitar satu hektare lahan kami garap bersama Polres dan Dinas,” ujarnya.

Direktur BUMDes Agro Dewi Perkasa, Jaja Jamaludin, menambahkan, mereka mendapat bantuan benih, pompa air, dan kultivator. Lahan tidur kembali produktif. “Kami berharap ini jadi tonggak PADes ke depan,” katanya.

Dalam acara tersebut, hadir pula Kabag SDM Polres Kuningan Kompol Herbudiman, Kapolsek Kadugede, serta unsur Muspika dan para penyuluh pertanian. Mereka bukan sekadar saksi, tetapi bagian dari orkestrasi gotong royong yang menyatukan institusi keamanan, birokrasi pertanian, hingga kelembagaan ekonomi desa.

Baca Juga :  Kasatgas MBG Kuningan Ingatkan Sekolah Perketat Pengawasan Makanan

Jagung mungkin bukan komoditas paling mahal, tapi di tangan para petani dan aparat yang bersinergi, ia menjadi simbol ketahanan dan kedaulatan pangan.Kuningan perlahan membuktikan bahwa menjaga negeri bukan hanya soal senjata dan patroli malam. Tapi juga tentang cangkul, benih, dan kolaborasi tanpa banyak bicara. Swasembada tak lagi angan, tapi cita-cita yang ditanam, dan kini sedang tumbuh. (Ali)

Related posts

Pj Sekda Kuningan Klarifikasi Penipuan yang Mengatasnamakan Dirinya

Alvaro

Mahasiswa UNISA Gelar Penyuluhan Gizi di Tirtawangunan

Ceng Pandi

Fatamorgana Digital: Generasi yang Lupa Jalan Pulang

Alvaro

1 comment

Devon Coppess 02/11/2025 at 23:46

I truly enjoy looking at on this site, it has got fantastic blog posts. “And all the winds go sighing, For sweet things dying.” by Christina Georgina Rossetti.

Reply

Leave a Comment