Selain mengenalkan makanan bergizi, pihaknya juga menyinggung kebiasaan jajan sembarangan dan konsumsi makanan tinggi gula serta lemak di kalangan anak SD. Menurutnya, fenomena itu snagat mengkhawatirkan karena mengancam kesehatan anak.
“Edukasi dini tentang gizi diharapkan dapat membentuk kebiasaan makan yang baik sehingga anak-anak dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berprestasi,” tuturnya.
Dengan metode edukasi yang interaktif itu Dwi berharap, anak-anak tidak merasa sedang diajar tetapi diajak bermain sambil belajar, sehingga materi dapat diterima dengan lebih efektif. Lebih lagi, dengan menggunakan media belajar yang kreatif dan menarik diharapkan bisa memudahkan pemahaman anak-anak.
“Ini adalah bentuk pengabdian nyata kami kepada masyarakat. Melalui edukasi kecil ini, kami berharap dapat berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang lebih sehat dan berkualitas,” pungkasnya diamini Salma Fadilah yang menjadi tutor edukasi tersebut. (San)