KUNINGAN – Momen ulang tahun ke-42 Bakal Calon Bupati Kuningan, HM. Ridho Suganda, bukan hanya menjadi ajang tasyakuran dan silaturahmi, tapi juga menjadi panggung politik yang penuh makna. Bertempat di kediaman keluarga besar Suganda, rumah peninggalan Almarhum Aang Hamid Suganda dan Utje Ch Suganda di Bumina Aki, Winduhaji, ratusan relawan dan tokoh masyarakat tampak hadir termasuk sosok yang menjadi sorotan: Ika Siti Rahmantika, istri mendiang Bupati Acep Purnama.
Hadir pula Rektor Unisa, HA Nurul Iman, dan sejumlah akademisi serta tokoh masyarakat lainnya. Di tengah kehangatan suasana dan guyuran ucapan selamat ulang tahun, aroma politik Pilkada 2024 tetap terasa kuat. Apalagi, Ridho Suganda disebut-sebut sebagai kandidat kuat yang akan mengusung semangat “Suganda Kembali ke Panggung” di Pilkada mendatang.
“Kita harus punya pedoman dalam hidup, dan saya sangat bersyukur banyak relawan dan masyarakat hadir di sini,” ujar Ridho dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan hadirin, Kamis (8/8).
Ia menyinggung secara langsung kehadiran Ika Siti Rahmantika. Sosok yang tak hanya menjadi istri dari Almarhum Acep Purnama, namun juga menjadi salah satu figur perempuan kuat di PDIP Kuningan.
“Kehadiran Bu Ika luar biasa berarti bagi saya. Karena kami satu keluarga. Dan selama mendampingi almarhum Pak Acep sebagai Wakil Bupati, saya tidak pernah macam-macam. Saya belajar banyak dari beliau,” kata Ridho.
Pernyataan ini seolah ingin menegaskan bahwa meski ada dinamika politik internal keluarga, Ridho tetap menjunjung tinggi kebersamaan dan loyalitas terhadap jejak pengabdian keluarga besar Suganda.
Namun, posisi politik Ika tetap tak bergeser. Di hadapan publik, ia menegaskan bahwa dirinya adalah kader militan PDIP yang akan tetap tegak lurus terhadap keputusan partai.
“Saya ini kader partai. Sudah 19 tahun di PDIP. Jadi soal Pilkada, saya tetap pada garis partai. Saya punya kewajiban memenangkan calon yang diusung PDIP,” tegas Ika, yang juga akan segera dilantik menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Terkait isu bahwa adik iparnya, Tuti Andriani, juga disebut-sebut akan maju dalam Pilkada Kuningan, Ika menanggapi santai. “Tidak ada gesekan di keluarga. Kami semua dewasa dalam berpolitik. Keluarga tetap keluarga,” ujarnya diplomatis.
Ika juga mengingatkan loyalis Acep Purnama untuk tetap solid bersama PDIP, partai yang selama ini menjadi rumah politik almarhum suaminya. “Pak Acep adalah kader terbaik PDIP. Jadi kalau bicara arah politik, jelas kita tetap di jalur PDIP,” katanya tegas.
Sikap tegas Ika Siti Rahmantika ini seolah menjadi jawaban dari spekulasi publik mengenai arah dukungan politik keluarga Acep Purnama pasca wafatnya sosok sentral PDIP Kuningan itu.
Di tempat yang sama, Sekretaris DPC PDIP Kuningan, Nuzul Rachdy, menanggapi dengan santai dinamika yang ada. Ia mengatakan bahwa PDIP terbiasa menghadapi dinamika politik, termasuk orang datang dan pergi.
“Masyarakat Kuningan tahu, selama ini yang selalu mendampingi almarhum Pak Acep adalah Bu Ika. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ujar Zul.
Menurutnya, dinamika keluarga politik seperti ini merupakan hal biasa menjelang Pilkada. Namun, PDIP tetap solid dan memiliki mekanisme partai yang kokoh.
Dengan tasyakuran ulang tahun Ridho Suganda yang turut dihadiri tokoh-tokoh kunci PDIP dan keluarga besar Suganda, suasana semakin terasa sebagai pemanasan politik menuju Pilkada 2024. Ridho yang selama ini dikenal sebagai sosok tenang namun bekerja dalam diam, kini mulai menunjukkan sinyal-sinyal siap tampil sebagai kandidat kuat.
Apakah arah restu politik akan berpadu dengan restu keluarga besar Suganda? Atau justru terjadi tarik menarik di antara mereka yang ingin melanjutkan warisan politik Acep Purnama?
Satu hal yang pasti, ulang tahun Ridho Suganda kali ini lebih dari sekadar perayaan pribadi, ia menjadi panggung simbolik perebutan arah dukungan politik di Kuningan. (ali)
