Cikalpedia
Nasional

Santai Tapi Tegas, Sikap Prabowo Soal Bendera One Piece Dipuji

Sumber foto : https://www.dpr.go.id/

Jakarta — Presiden Prabowo Subianto mendapat banyak pujian atas sikap tenang dan dewasa menanggapi fenomena pengibaran bendera bajak laut One Piece di tengah masyarakat.

Tanpa reaksi berlebihan, Prabowo dinilai berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pemimpin yang paham konteks budaya populer.

Anggota Komisi I DPR RI Oleh Soleh menyebut sikap Presiden sebagai cermin kenegarawanan sejati.

“Presiden Prabowo tidak reaktif. Beliau justru memahami bahwa ini bentuk ekspresi masyarakat, bukan ancaman. Ini sikap yang matang dan patut diapresiasi,” ujar Oleh Soleh di Gedung Parlemen, Senayan, Rabu (6/8/2025).

Menurut politisi PKB tersebut, pengibaran bendera One Piece yang dikenal dengan gambar tengkorak bertopi jerami, selama tidak melampaui ketinggian Bendera Merah Putih, tidak bisa dianggap pelanggaran serius.

“Ini bukan Bendera Bintang Kejora atau Bulan Bintang yang punya konteks politik atau historis. One Piece itu dari fiksi, dari anime. Maknanya lebih ke budaya pop, bukan ideologi,” tambahnya.

Sikap resmi Presiden Prabowo disampaikan melalui Mensesneg Prasetyo Hadi, yang menegaskan bahwa Presiden tidak terganggu dengan fenomena tersebut.

Menurut Oleh, hal ini justru menunjukkan strategi yang cerdas.

“Kalau pemerintah malah merazia atau menangkap, simbol ini bisa berubah makna. Dari fandom jadi perlawanan. Padahal awalnya cuma ekspresi fans anime,” tegasnya.

Oleh bahkan menyamakan sikap Prabowo ini dengan pendekatan Gus Dur dulu, yang juga membolehkan pengibaran Bendera Bintang Kejora di Papua asalkan tetap di bawah Merah Putih.

Oleh mendorong pemerintah untuk melawan dengan budaya, bukan tindakan keras. Ia menyarankan agar di momen kemerdekaan ini, negara justru aktif menyelenggarakan kegiatan positif dan edukatif.

“Agustus ini pas banget. Ajak anak muda lewat lomba budaya, seni, atau konten kreatif yang menumbuhkan cinta tanah air. Jangan lawan fandom pakai ancaman, lawan dengan karya,” tutupnya.

Baca Juga :  Perubahan APBD Kuningan Disahkan, Banggar Minta Efisiensi dan Aksi Cepat

Fenomena ini muncul seiring meningkatnya konsumsi budaya Jepang di Indonesia, terutama di kalangan generasi Z.

Anime seperti One Piece, Naruto, hingga Jujutsu Kaisen menjadi bagian dari identitas anak muda hari ini.

Namun sejauh ini, belum ada bukti kuat bahwa pengibaran bendera One Piece berkaitan dengan gerakan politik atau separatis.

Sumber : https://www.dpr.go.id/

Related posts

Puncak Seren Taun Berlangsung Meriah, Iip Seren Taun sebagai warisan budaya tak benda

Cikal

Warganya Tinggal di Kebun, Ini Tanggapan Pemdes Gewok

Ceng Pandi

Pelantikan DPRD Kuningan 2024–2029, Harapan Baru dari Gedung Rakyat

Cikal

Leave a Comment