KUNINGAN – Bencana tanah longsor atau tembok penahan tebing di sekitar bantaran Sungai Desa Bendungan, Kecamatan Lebakwangi, Kuningan mengakibatkan lima rumah terdampak. Musibah ini terjadi sudah sebulan yang lalu tepatnya, Senin, (16/5), tapi belum ada tindaklanjut.
Kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, akan tetapi ancaman cukup besar bagi lima rumah warga di antaranya, Hasan (67), Bayu (25), Jaedi (75), Mulyana (50), dan H Atik. Jika tidak segera ditangani kemungkinan besar bisa menimbulkan korban. Lebih lagi, curah hujan masih sangat tinggi.
Kepala Dusun (Kadus) Dusun II RT.007 RW.002 Desa Bendungan, Jaja Sudrajat, mengungkapkan bahwa kejadian longsor itu terjadi sekitar satu bulan yang lalu. Namun sampai saat ini belum ditangani oleh pemerintah daerah.
“Kejadiannya sudah sebulan yang lalu, tapi belum ada kepastian kapan mau diperbaiki,” ujarnya, Selasa, (17/6).
Kemarin, lanjutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kuningan sudah menurunkan tim assessment ke lokasi kejadian. Tim tersebut diterjunkan dalam rangka pendataan awal, mengindentifikasi tingkat kerusakan, serta mendata kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh warga terdampak.
Laporan BPBD menyebutkan longsor tersebut sepanjang 30 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 6 meter. Longosr terjadi pada hari Senin, 16 Juni 2025 dari akibat hujan deras sejak pukul 13.00 sampai 16.30 WIB. Debit air meningkat mengakibatkan TPT Sungai Longsor.
Sementara itu, Sekretaris Desa Bendungan, Supriyatna mengungkapkan bahwa pemerintah desa sudah menyampaikan laporan ke pemerintah daerah melalui program laporan Kuningan Melesat. Hal yang sama ia dapatkan, belum ada kabar baik tentang program penanganan yang bisa melindungi warganya.
“Waktu kejadian itu kami langsung lapor ke Bupati melalui laporan Kuningan Melesat,” ujarnya.
Menurutnya, demi keamanan bersama, pihak desa sudah menyarankan supaya warga yang terdampak dievakuasi terlebih dahulu. Hanya saja, himbauan tersebut ditolak dan warga memilih menempati kediamannya masing-masing.
“Saya sudah menyarankan melalui pendekatan dengan warga yang terdampak untuk di evakuasi, namun menolak,” ujarnya. (Icu)
