Dalam kunjungan tersebut, Bupati juga berdiskusi dengan juru kunci Sumur Tujuh, Didi Sumardi alias Abah Otong. Ia menuturkan bahwa lokasi tersebut adalah petilasan Mbah Si Kajayaan, seorang wali dari Kacirebonan yang menyebarkan ajaran Islam di Pasawahan.
“Warga Pasawahan menerima syiar Islam langsung dari para wali. Sumur Tujuh menjadi saksi sejarah itu, dan kini menjadi sumber penghidupan warga,” kata Abah Otong.
Mata air ini dimanfaatkan warga untuk kebutuhan harian hingga bersuci. Abah Otong juga menyebut lokasi tersebut sebagai destinasi wisata religi yang ramai dikunjungi, terutama saat akhir pekan dan hari-hari besar Islam.
“Dari Kota Kuningan ke sini sekitar 45 menit. Dari Cirebon lebih dari satu jam. Tapi banyak yang datang karena suasananya tenang dan airnya dipercaya membawa berkah,” ujarnya.
Pemkab Kuningan sendiri berencana melakukan penataan Sumur Tujuh agar tetap alami namun lebih nyaman bagi pengunjung. Kunjungan ini juga sejalan dengan visi pelestarian lingkungan dan kebudayaan dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Kuningan. (ali)