Cikalpedia
”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s ”site’s
Ragam

The Young Director, Remaja Kuningan Diperkuat Menjadi Agen Perubahan

pemberian penghargaan kepada ketiga narasumber. (Istimewa)

KUNINGAN – Suasana inspiratif dan penuh gairah memenuhi lantai dua Gedung Dekranasda Kuningan pada Minggu (10/11/2025). Forum Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Kuningan, berkolaborasi dengan komunitas Jalan Bareng, sukses menggelar talkshow bertajuk The Young Director. Mengusung tema krusial “Mengarahkan Diri Menuju Growth Mindset dan Komunikasi Efektif,” acara ini menjadi ruang vital bagi puluhan remaja untuk menyiapkan diri sebagai agen perubahan di lingkungan mereka.

Forum Genre, yang selama ini aktif mengedukasi remaja tentang perencanaan masa depan, kesehatan reproduksi, dan pembangunan karakter, menghadirkan tiga pembicara berlatar belakang kuat dalam pengembangan potensi generasi muda. Mereka adalah Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd. (akademisi dan praktisi pendidikan), Dr. Fanny Amalia Sari, M.Hum. (pakar komunikasi dan penggerak literasi), serta Ageng Sutrisno (pegiat komunitas dan kreator konten edukatif).

Ketiga narasumber secara bergantian memaparkan pentingnya memiliki growth mindset, pola pikir yang terbuka terhadap proses belajar dan perubahan, kebalikan dari fixed mindset yang cenderung stagnan. Nanan Abdul Manan menekankan bahwa remaja perlu memahami perbedaan mendasar antara “ingin berhasil” dan “ingin belajar.” Menurutnya, mentalitas belajar akan membuat seseorang lebih tangguh menghadapi kegagalan tanpa kehilangan arah dan tujuan.

“Remaja hari ini harus berani gagal, tapi jangan pernah berhenti mencoba. Growth mindset bukan sekadar teori yang dihafal, melainkan kebiasaan untuk terus memperbaiki diri dan melihat tantangan sebagai kesempatan,” ujar Nanan di hadapan peserta. Ia menambahkan bahwa kesuksesan sejati adalah proses panjang perbaikan yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Fanny Amalia Sari menyoroti aspek komunikasi efektif yang kini menjadi bekal utama bagi remaja di era digital dan dunia kerja. Ia menilai, kemampuan berkomunikasi yang baik sangat vital dalam membangun relasi yang sehat dan kolaboratif.

Baca Juga :  Mahasiswa Cemburu, Perbaikan Jalan di Wilayah Perkotaan Saja

“Sering kali kita lebih cepat membalas pesan daripada memahami maknanya. Padahal komunikasi efektif itu esensinya soal mendengarkan dengan empati dan memproses informasi secara bijak,” tuturnya, menekankan pentingnya kualitas interaksi daripada kuantitas.

Related posts

Gerindra Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada Kuningan

Cikal

Glamping Ini Cocok Banget Buat Quality Time Keluarga

Cikal

Perumda Aneka Usaha Kuningan Tawarkan Investasi Wisata, Keuangan Masih “Kurang Sehat”

Cikal

Leave a Comment