
Gotong Royong, DNA Bangsa
“TMMD lahir dari semangat gotong royong,” tegas Bupati. “Ini bukan sekadar tugas pemerintah atau militer. Ini kerja bersama. Dan ketika semua pihak bersatu, pembangunan bukan hanya cepat, tapi juga mengakar.”
Semangat itu tampak nyata saat penyematan tanda peserta dilakukan. Satu persatu simbol kerja kolaboratif itu diberikan, sebagai tanda bahwa perjuangan sudah dimulai. Langkah pertama telah diambil.
“Apa yang dilakukan hari ini akan dikenang puluhan tahun ke depan,” ujar Kolonel Hista Soleh Harahap.
“Ketika jalan-jalan itu nanti dilalui anak-anak sekolah, ketika air bersih mengalir di rumah-rumah warga, di situlah nilai TMMD sebenarnya.”
Akhir yang Baru Dimulai
Usai upacara, semilir angin membawa doa-doa yang baru saja dipanjatkan. Warga mulai kembali ke ladang, pasukan mulai bergerak ke titik kerja, dan anak-anak desa melambaikan tangan ke barisan tentara.
TMMD ke-125 bukan hanya tentang membangun jalan. Tapi membangun harapan. Membangun konektivitas antar manusia. Membangun masa depan dari desa kecil yang tak pernah kehilangan semangatnya.
Dan dari sinilah, di Sindangjawa, cerita besar itu dimulai. (Beng)